Senin, 19 Maret 2012

Kinetika Reaksi Kimia dyta


A.                Tujuan Percobaan
            Adapun tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui kinetika suatu reaksi kimia dan waktu kadaluarsa obat.
B.                 Landasan Teori
            Kinetika kimia adalah cabang ilmu kmia yang mempelajari kecepatan reaksi kimia dan mekanisme reaksi kimia yang terjadi. Kecepatam reaksi digunakan untuk melukiskan kelajuan perubahan kimia yang terjadi. Mekanisme reaksi digunakan untuk melukiskan serangkaian langkah-langkah reaksi yang meliputi perubahan keseluruhan dari suatu reaksi yang terjadi. (Sastrohamidjojo,2001)
            Energi aktivasi sangat dipengaruhi oleh konstanta laju reaksi, semakin besar konstanta laju reaksi semakin kecil energi aktivasinya. Dengan energi aktivasi yang kecil diharapkan reaksi semakin cepat berlangsung. Pengaruh konstanta laju reaksi terhadap energy aktivasi dapat dilihat dari persamaan Arrhenius k = Ae−Ea/RT yang semakin besar nilai konstanta laju reaksi, energi aktivasinya akan semakin kecil.(Avery.H.E.,1981).
            Dalam kinetika reaksi yang dipelajari adalah laju reaksi kimia dan energi yang berhubungan dengan proses tersebut, serta mekanisme berlangsungnya proses tersebut.Mekanisme reaksi adalah serangkaian tahap reaksi yang terjadi secara berturutan selama proses pengubahan reaktan menjadi produk.
            Kecepatan dekomposisi obat ditunjukkan oleh kecepatan perubahan konsentrasi mula-mulasatu atau lebih reaktan dan ini dinyatakan dengan tetapan kecepatan reaksi”k”, yang untuk orde ke satu dinyatakn sebagai harga rsiprok dari detik, menit, atau jam. Dalam suatu reaksi kecepatan terurainya suatu zat padat mengikuti reaksi orde nol, orde 1 maupun orde II (Anonim,2011).
            Kinetika kimia disebut juga dinamika kimia, karena adanya gerakan molekul, elemen atau ion dalam mekanisme reaksi dan laju reaksi sebagai fungsi waktu. Mekanisme reaksi dapat diramalkan dengan bantuan pengamatan dan pengukuran besaran termodinamika suatu reaksi, dengan mengamati arah jalannya reaktan maupun produk suatu  sistem. Syarat untuk terjadinya suatu reaksi kimia bila terjadi penurunan energi bebas (.. G < 0). Dipertanyakan, berapa cepat reaksi reaksi berlangsung , dengan perkataan lain, berapa nilai laju reaksi itu. (Manurung. 2007)
            Dalam reaksi, dikenal kecepatan reaksi hidrolisis, penguraian atau reaksi katalisasi lain yang disebut velocity (V). Harga V dari suatu reaksi enzimatis akan meningkat dengan bertambahnya konsentrasi substrat [S], akan tetapi setelah [S] meningkat lebih lanjut akan sampai pada kecepatan yang tetap. Pada konsentrasi enzim tetap (tertentu) harga V hampir linier dengan [S]. Pada kondisi dimana V tidak dapat bertambah lagi dengan bertambahnya [S] disebut kecepatan maksimum (Vmaks). Vmaks merupakan salah satu parameter kinetika enzim (Wiesman, 1989).
C.                Alat dan Bahan

1.      Alat

Alat – alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
a.       Tabung Reaksi
b.      Statif dan Klem
c.       Timbangan Analitik
d.      Batang pengaduk
e.       Hot Plate
f.       Termometer
g.      Pipet tetes
h.      Spektronik 20 D
i.        Rak Tabung Reaksi
j.        Gelas Kimia 1000 ml

2.      Bahan

Bahan  - bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
a.       Air
b.      Asetosal 0,2 gr
c.       Alkohol 15 ml
d.      FeCl3 1 %
e.       Es Batu






D.               

 
Prosedur Kerja








Hasil Pengamatan …?
 
 

 

E.            Hasil Pengamatan

    i.      Tabel Hasil Pengamatan

·   Persamaan regresi linear kurva standar
Y = 0,9x + 0,005
ü  Pemanasan 40oC
Sampel
Waktu (menit)
Serapan
Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
5
10
15
20
25
0,031
0,016
0,005
0,012
0,020

ü  Pemanasan 50oC
Sampel
Waktu (menit)
Serapan
Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
5
10
15
20
25
0,074
0,007
0,10
0,006
0,011



ü  Pemanasan 70oC
Sampel
Waktu (menit)
Serapan
Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
5
10
15
20
25
0,011
0,037
0,045
0,023
0,031

  ii.      Perhitungan

·      Dimasukkan harga resapan sebagai y pada persamaan y = 0,9x + 0,005 sehingga nilai x diketahui
ü  Pemanasan 40oC
Sampel
Waktu (menit)
Serapan (y)
X
Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
5
10
15
20
25
0,031
0,016
0,005
0,012
0,020
0,288
0,012
0
0,007
0,016







ü  Pemanasan 50oC
Sampel
Waktu (menit)
Serapan (y)
X
Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
5
10
15
20
25
0,074
0,007
0,100
0,006
0,011
0,076
0,002
0,105
0,001
0,006

ü  Pemanasan 70oC
Sampel
Waktu (menit)
Serapan (y)
X
Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
5
10
15
20
25
0,011
0,037
0,045
0,023
0,031
0,006
0,035
0,044
0,020
0,028

·      Dihitung Co dan Co – C, dengan mengingat molekul ekuvalensinya
a.    Mencari nilai Co
Dik            : Berat molekul asetosal (C9H8O4) = 180,16 g/mol
mol C6H8O6           =
=
 = 0,0011 mol
 M C6H8O6          =
 =
= 0,0011 mol/L
Jadi, nilai Co = 0,0011 mol/L

b.   Mencari nilai C
C = Co – X = konsentrasi mula-mula – jumlah yang terurai pada waktu t
ü  Pemanasan 40oC
Sampel
Waktu (menit)
Co (mol/L)
x
C (mol/L)
Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
5
10
15
20
25
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011
0,288
0,012
0
0,007
0,016
-0,2869
-0,0109
0,0011
-0,0059
-0,0095

ü  Pemanasan 50oC
Sampel
Waktu (menit)
Co (mol/L)
x
C (mol/L)
Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
5
10
15
20
25
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011

0,076
0,002
0,105
0,001
0,006

-0,0749
-0,0009
-0,1039
0,0001
-0,0049


ü  Pemanasan 70oC
Sampel
Waktu (menit)
Co (mol/L)
x
C (mol/L)
Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
5
10
15
20
25
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011
0,006
0,035
0,044
0,020
0,028
-0,0049
-0,0339
-0,0429
-0,0189
-0,0269

c.       Mencari nilai Co - C
ü  Pemanasan 40oC
Sampel
Waktu (menit)
Co
C
Co - C
Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
5
10
15
20
25
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011
-0,2869
-0,0109
0,0011
-0,0059
-0,0095
0.288
0.012
0
0.007
0.0106

ü  Pemanasan 50oC
Sampel
Waktu (menit)
Co
C
Co - C
Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
5
10
15
20
25
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011
-0,0749
-0,0009
-0,1039
0,0001
-0,0049
0.076
0.002
0.105
0.001
0.006

ü  Pemanasan 70oC
Sampel
Waktu (menit)
Co
C
Co - C
Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
5
10
15
20
25
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011
-0,0049
-0,0339
-0,0429
-0,0189
-0,0269
0.006
0.035
0.044
0.02
0.028

·      Dimasukkan hasil perhitungan pada persamaan reaksi orde I atau II, ditentukan peruraian asetosal mengikuti orde I/II
a.       Orde I
ü  Pemanasan 40oC
Sampel
Waktu (menit)
Co
C
k
Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
0
10
20
30
40
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011
-0,2869
-0,0109
0,0011
-0,0059
-0,0095
1.1132
0.2294
0.0000
0.0840
0.0863

ü  Pemanasan 50oC
Sampel
Waktu (menit)
Co
C
k
Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
5
10
15
20
25
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011
-0,0749
-0,0009
-0,1039
0,0001
-0,0049
0.8443
-0.0201
0.3032
0.1199
0.0598

ü  Pemanasan 70oC
Sampel
Waktu (menit)
Co
C
K
Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V

5
10
15
20
25
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011
0,0011
-0,0049
-0,0339
-0,0429
-0,0189
-0,0269
0.2988
0.3429
0.2443
0.1422
0.1279


iii.      Grafik

ü  Pemanasan 400C
ü  Pemanasan 500C
ü  Pemanasan 700C

F.                 Pembahasan
            Kinetika kimia atau kinetika reaksi mempelajari laju reaksi dalam suatu reaksi kimia. Analisis terhadap pengaruh berbagai kondisi reaksi terhadap laju reaksi memberikan informasi mengenai mekanisme reaksi dan keadaan transisi dari suatu reaksi kimia.
            Reaksi dapat berlangsung dengan laju yang bervariasi, ada yang serta merta, perlu cukup waktu (pembakaran) atau waktu yang sangat lama.  Laju reaksi suatu reaksi kimia merupakan pengukuran bagaimana konsentrasi ataupun tekanan zat-zat yang terlibat dalam reaksi berubah seiring dengan berjalannya waktu. Analisis laju reaksi sangatlah penting dan memiliki banyak kegunaan, misalnya dalam teknik kimia dan kajian kesetimbangan kimia. Adapun faktor-faktor  yang mempengaruhi laju reaksi diantaranya adalah suhu karena semakin besar suhunya akan semakin stabil sehingga larutan akan terbaca dalam spektronic, begitu juga dengan kepekatan sangat mempengaruhi laju reaksi karena semakin pekat suatu larutan semakin sulit untuk terbaca dalam spektronic, Konsentrasi reaktan mempengaruhi karena yang biasanya membuat reaksi berjalan dengan lebih cepat apabila konsentrasinya dinaikkan, selain itu tekanan juga dapat meningkatkan laju reaksi dengan meningkatkan tekanan, serta luas permukaan yang besar akan meningkatkan laju reaksi.
            Laju reaksi berhubungan dengan konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Hubungan ini ditentukan oleh persamaan laju tiap-tiap reaksi. Perlu diperhatikan bahwa beberapa reaksi memiliki kelajuan yang tidak tergantung pada konsentrasi reaksi. Kecepatan reaksi kimia ditentukan oleh orde reaksi, yaitu jumlah dari eksponen konsentrasi pada persamaan kecepatan reaksi. orde reaksi yang dimaksud  yaitu orde nol, orde I dan orde II. Pada reaksi orde nol, kecepatan reaksi tidak tergantung pada konsentrasi reaktan.Pada reaksi orde satu, kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan.
            Sehingga didapatkan hasil tetapan kecepatan reaksi untuk pemanasan 40̊C pada waktu 0 menit tetapan  kecepatan reaksinya adalah  1,1132 selanjutnya pada waktu 10 menit tetapan kecepatan reaksinya mencapai 0,2294 kemudian pada waktu 20 menit  tetapan kecepatan reaksinya yaitu 0,0000 dan pada waktu 30 menit tetapan kecepatan reaksinya adalah 0,0840 serta tabung yang terakhir yang waktunya 40 menit  tetapan kecepatan reaksinya hingga 0,0863 sedangkan pada pemanasan 50̊C pada waktu 5 menit tetapan  kecepatan reaksinya adalah  0,8443 selanjutnya pada waktu 10 menit tetapan kecepatan reaksinya mencapai -0,0201,  kemudian pada waktu 15 menit  tetapan kecepatan reaksinya yaitu 0,3032,  pada waktu 20 menit tetapan kecepatan reaksinya adalah 0,1199,  serta tabung yang terakhir yang waktunya 25 menit  tetapan kecepatan reaksinya hingga 00,0598. Pada pemanasan terkahir didapatkan hasil pada pemanasan 5 menit yaitu 0,2988, selanjutnya 10 menit yaitu 0,3429, berikutnya 15 menit 0,2443, waktu 20 menit kecepatannya yaitu 0,1422, dan terakhir pada pemanasan 25 menit didapatkan hasil 0,1279.    Dari hasil yang didapatkan tetapan kecepatan reaksi 50̊C lebih kecil dibanding pada pemanasan 40̊C.

G.                Kesimpulan
            Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut, yaitu ada beberapa faktor yang mempengaruhi laju suatu reaksi kimia, yaitu konsentrasi, kereaktifan zat pereaksi, temperatur, katalis, dan luas permukaan bidang sentuh. Kinetika reaksi kimia yaitu kecepatan reaksi dan mekanisme reaksi yang dapat menunjukkan seberapa cepat proses reaksi berlangsung dalam waktu tertentu







DAFTAR PUSTAKA
Sastrohamidjojo, Hardjono.2001. Kimia Dasar. UGM Press.Yogyakarta.
Avery, H.E., 1981, Basic Reaction Kinetics and Mechanism. Formerly                                Principal Lecturer  in Chemitry, Lanchester Polytechnics Coventry.

Renita, manurung. 2007, ”Kinetika Transesterifikasi Minyak Sawit Menjadi Etil Ester       (Biodisel)”  Jurnal teknologi proses. Vol 6 (39-44)
Martin, Alfred. 1993. Farmasi fisik edisi 3. UI press. Jakarta















LAPORAN
PRAKTIKUM FARMASI FISIKA I
PERCOBAAN IV
KINETIKA REAKSI KIMIA

O L E H :
                        Nama              : Lia Ardyta
                Stambuk          : F1F1 10 059
                Kelompok       : I
                Asisten            : Saripuddin

                                      JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
          2011

1 komentar:

  1. bku avery itu dptnya dmna ya? bsa mnta tlg krimkn gmbr cvernya g k emailku. muhammaderzabahriani@gmail.com

    BalasHapus