Rabu, 11 April 2012

MEDIUM lia ardyta


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biologi adalah ilmu yang mempelajari jasad hidup. Secara garis besar, hidup obyek kajian biologi tersebut dapat dikelompokkan atas, tumbuhan, hewan dan jasad renik (mikrobia). Botani adalah ilmu yang mempelajari kehidupan tumbuhan. Zoology adalah ilmu yang mempelajari kehidupan hewan, sedangkan ilmu yang mempelajari kehidupan jasad renik disebut mikrobiologi
Jasad hidup yang  termasuk dalam  mikrobia sangat beranekaragam karena mencakup banyak kelompok jasad  hidup termasuk bakteri, protozoa, algae, jamur lender, dan fungi bahkan virus, meskipun virus bukan merupakan jasad hidup apabila ditinjau dari criteria yang menifinisikan jasad hidup. Oleh karena itu, istilah mikrobia hanya menunjukkan bahwa mereka pada umumnya berukuran kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, tanpa bantuan alat pembesar seperti mikroskop. Berdasarkan sistem klasifikasi jasad hidup yang diusulkan oleh Robert H, Whittaker (1969) yang paling banyak dianut dewasa ini, mikrobia meliputi tiga dunia kehidupan yaitu Monera, Protista dan dunia Fungi.
Mengingat pentingnya peranan mikrobia dalam kehidupan maka mikrobiologi telah berkembang dengan pesat. Peranan mikrobiologi dalam kehidupan manusia mulai dari masalah pemberantasan penyakit, pembuatan dan pengawetan bahan pangan, industry fermentasi, pengolahan limbah sampai dalam rekayasa genetika yang merupakan salah satu sokoguru berkembangnya bioteknology yang kita kenal dewasa ini. Dalam bab ini akan diuraikan secara ringkas mengenai pembagian mikrobiologi atas beberapa disiplin ilmu, pendapat kuno mengenai penyakit dan pembusukkan, penemuan mikrobia, kontorversi generatio spontanea, teori kuman serta penemuan-penemuan penting yang berkaitan dengan perkembangan mikrobiologi sebagai ilmu yang sangat berperan dalam menunjang kesejahteraan umat manusia pada peradaban modern dewasa ini.
Mikroba seperti makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi pertumbuhan. Pengetahuan akan nutrisi pertumbuhan ini akan membantu di dalam mengkultivasi, mengisolasi dan mengidentifikasi mikroba. Mikroba memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda-beda di dalam persyaratan pertumbuhannya. Ada mikroba yang bisa hidup hanya pada media yang mengandung sulfur dan ada pula yang tidak mampu hidup dan seterusnya. Karakteristik persyaratan pertumbuhan mikroba inilah yang menyebabkan bermacam-macamnya media penunjang pertumbuhan mikroba.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum ini adalah :
1.      Bagaimana cara pembuatan medium untuk pertumbuhan mikroorganisme?
2.      Apa saja jenis-jenis medium untuk pertumbuhan mikroorganisme ?



C. Tujuan
            Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah :
1.      Mempelalajari cara pembuatan medium untuk pertumbuhan mikroorganisme.
2.      Mengetahui jenis-jenis medium untuk pertumbuhan mikroorga





















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
            Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Salain untuk menumbuhkan mikroba, medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba (Schegel,1994:45).
            Medium dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa bagian, yaitu medium berdasarkan susunan kimianya, medium berdasarkan konsistensinya, medium berdasarkan fungsinya, medium diperkaya, medium selektif, medium difrensiasi, medium penguji, medium untuk perhitungan jumlah mikroba, dan terakhir yaitu medium khusus (Rismayani,2009:17).
Beberapa bakteri dapat hidup dengan baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anorganik di tambah sumber karbon organik, seperti gula. Bakteri lain memerlukan suatu media yang sangat kompleks. Jadi untuk membuat suatu medium yang harus di lakukan adalah menimbang jumlah tepung yang diperlukan, menambah air dan mensterilkan sebelum di pakai. Zat warna sering di tambahkan pada medium untuk mencegah pertumbuhan bakteri tertentu yang tidak mengganggu pertumbuhan bakteri lain. Medium tipe ini disebut medium pilihan karena medium ini memilih organisme tertentu pada keadaan tertentu pula (Wheeler,157:1993).
Agar-agar, adalah suatu ekstrak dari ganggang merah laut dan mempunyai beberapa sifat yang unik yang menyebabkan menjadi amat berguna untuk media biakan. Amat sedikit mikroba yang dapat mendegradasi agar-agar. Mereka mencair pada suhu 100oC dan tetap dalam wujud itu  mereka dapat di inkubasikan pada temperatur panas dan tetap masih dalam keadaan padat atau kental. Media yang digunakan untuk membiakan jamur dan bakteri dapat berwujud cair, padat kisar dari senyawa kimia yang murni sampai materi yang komplek. Media yang mengandung ekstrak dari tumbuh-tumbuhan, hewan atau jamur disebut underfined media sebab sifat khusus dari senyawa-senyawa itu tidak diketahui. Sebaliknya suatu medium yang tersususn dari senyawa-senyawa yang diketahui disebut defined medium atau chemically defined medium (Fardias,1992:362).
Berdasarkan bentuknya media dibedakan atas bentuk padat, cair dan semi padat. Media padat diperoleh dengan menambahkan agar. Agar tidak diuraikan mikroorganisme dan membeku di bawah suhu 45 derajat Celsius. Kandungan agar sebagai bahan pemadat dalam media adalah 1,5 - 2%. Contoh media padat : Nutrient Agar (NA), Plate Count Agar (PCA), Potato Dextrose Agar (PDA). Media cair, dapat digunakan untuk berbagai tujuan termasuk menumbuhkan atau membiakkan mikroorganisme, fermentasi dan uji-uji lainnya, misalnya ; Nutrient Both (kaldu nutrient). Media semi padat, mempunyai konsistensi di antara media padat dan media cair (Irianto,2006:123-124).






BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Maret 2012, pukul 13.00- 16.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Haluoleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
1.    Alat
Alat-alat yang digunakan adalah pada praktikum ini dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 1 : alat yang digunakan beserta fungsinya
No
Nama Alat
Fungsi
1.
Erlenmeyer
Tempat menumbuhkan mikroorganisme
2.
Gelas Ukur
Untuk mengukur secara teliti
3.
Pipet Volum
Untuk mengambil volume larutan dalam julah besar
4.
Tabung Reaksi + rak tabung
Untuk tempat menumbuhkan mikroorganisme dan tempat menyimpan tabung reaksi
5.
Autoklaf
Untuk sterlisasi dan mematikan mikroba
6.
Pengaduk
Untuk mengaduk
7.
Timbangan
Untuk menimbang bahan
8.
Cutter
Untuk mengupas kentang

2.      Bahan
Tabel 2 : bahan yang digunakan beserta fungsinya
No
Nama Bahan
Fungsi
1.
Aquadest
Sebagai sumber air
2.
Agar-agar
Agar media dapat membentuk padatan
4.
Dekstrosa/ sukrosa
Sumber energi organik
5.
Pepton
Sumber nitrogen
6.
Kentang
Sumber karbohidrat
7.
Kapas dan aluminium foil
Untuk menutup erlenmeyer agar tidak terkontaminasi dengan udara luar.
8
Daging
Sumber




C. Prosedur Kerja

      Prosedur kerja pada praktikum ini adalah :
1.    Penyiapan Medium Kaldu Nutrisi (Nutrient Broth)
a.       Menyiapkan pepton 2,5 gr, ekstrak daging 250 gr, dan 500 mL aquadest. 
b.       Melarutkan semua zat bahan medium satu persatu dengan aquadest pada erlenmeyer.
c.       Mengaduk sambil memanaskan hingga semua larut.
d.      Mendinginkan medium dan menutup dengan kapas dan aluminium foil.
e.       Membungkus erlenmeyer dengan kertas dan diikat dengan karet.
f.       Menstrerilkan dengan autoklaf.


a.       Menutup tabung reaksi dengan kapas dan aluminium foil lalu dibungkus kertas dan diikat dengan karet.
b.      Mensterilkan medium menggunakan autoklaf.
4. Penyiapan PCA ( Plate Count Agar )



















BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A.    Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No
Nama Media
Komposisi
Fungsi
1
NA (Nutrient Agar)
Komposisi 1 L :
-       Kaldu/ekstrak daging (250 gr)
-       Pepton (5 gr)
-       Agar-agar (15 gr)
Melihat pertumbuhan bakteri
2
NB (Nutrient Broth)
Komposisi 500 mL :
-      Ekstrak daging (250 gr)
-      Pepton (2,5 gr)
Melihat pertumbuhan bakteri
3
PDA (Potato Dextrose Agar)
Komposisi 500 mL :
-       Ekstrak kentang (250 gr)
-       Dekstrosa (10 gr)
-       Asam Tartarat (0,5 gr)
-       Agar-agar (7,5 gr)
Melihat pertumbuhan jamur/fungi
4
PCA (Plate Count Agar)
Komposisi 1 L :
-       PCA (22,5 gr)
Aquadest 100 mL
Melihat pertumbuhan mikroorganisme



















B. Pembahasan
Media biakan adalah suatu bahan atau campuran bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba, baik di luar maupun di dalamnya. Selain untuk menumbuhkan mikroba, media berguna untuk mempelajari aktivitas mikroba dapat dilihat dari perubahan sel dalam media, mengetahui pengaruh suatu bahan terhadap pertumbuhan mikroba dan memperoleh zat tertentu yang dihasilkan oleh jenis mikroba tertentu.
Pada praktikum ini ada beberapa jenis media yang digunakan, yaitu media bakteri, media jamur, dan media untuk mikroorganisme. Ketiga jenis media ini termasuk media non sintetik atau media yang diracik sendiri/ dibuat sendiri oleh praktikan.
Pada praktikum yang dilakukan   yaitu medium kaldu nutrisi (Nutrient Broth). Pada medium ini kaldu nutrisinya diambil dari ekstrak daging. Pada pembuatan NB ini hanya menggunakan ekstrak daging dan pepton untuk melarutkan. Pepton disini adalah produk hidrolisis protein hewani / nabati seperti otot, liver, darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai yang berfungsi sebagai sumber nitrogen. Medium NB ini merupakan medium cair. Proses pembuatannya pun sangat sederhana yaitu larutkan semua bahan-bahan yang ada pada aquades kemudian diaduk sambil dipanaskan hingga semua bahan-bahan tadi bercampur dengan baik. Setelah semua larut dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer tutup dengan kapas dan aluminium foil kemudian diikat dengan karet.  Sedangkan pada pembuatan NA komposisi yang digunakan adalah sama dengan pembuatan NB hanya pada NA disini menggunakan agar sebagai medium padatannya.. Pada kedua medium ini cuma melarutkan pepton dan ekstrak daging sebagai sumber nutrisinya. Pada NA disini ditambahkan agar kemudian diaduk hinggs warna medium benar-benar jernih. NA dan NB disini adalah untuk melihat proses pertumbuhan bakteri.
Selanjutnya untuk melihat pertumbuhan jamur digunakan PDA (Potato Dextrose Agar), dengan bahan yang digunakan adalah ekstrak kentang, dekstrosa dan asam tartarat. Media PDA adalah medium umum untuk pembiakan kapang dan khamir. Selanjutnya untuk mikroorganisme, digunakan PCA  (Plate Count Agar dengan bahan yang digunakan adalah PCA dan aquades.
Media biakan yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri terdapat dalam bentuk padat, semi-padat dan cair. Media padat yang di peroleh dengan menambahkan agar. Agar di gunakan sebagai bahan pemadat karena tidak diuraikan mikroorganisme, dan membeku pada suhu di atas 45ÂșC.  Kandungan agar sebagai bahan pemadat dalam media adalah 1,5 - 2%.









DAFTAR PUSTAKA
Wesley. A, Volk., dan Wheeler. Margeret, F., 1993. Mikrobiologi Dasar jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Fardias. S., 1992. Mikrobiologi Pangan I . PT. Gramedia . Jakarta.
Irianto, Drs. Koes. 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 1. Yrama Widya. Bandung.
Rismayani. 2009. ”Pembuatan Media Tumbuh Mikroba”. Pusat Penelitian Mikroorganisme.
Schegel, H., 1994. Mikrobiologi Umum. UGM-Press. Yogyakarta.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar