BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biologi adalah ilmu yang mempelajari
jasad hidup. Secara garis besar, hidup obyek kajian biologi tersebut dapat
dikelompokkan atas, tumbuhan, hewan dan jasad renik (mikrobia). Botani adalah
ilmu yang mempelajari kehidupan tumbuhan. Zoology adalah ilmu yang mempelajari
kehidupan hewan, sedangkan ilmu yang mempelajari kehidupan jasad renik disebut
mikrobiologi
Jasad hidup yang termasuk dalam mikrobia sangat beranekaragam karena mencakup
banyak kelompok jasad hidup termasuk
bakteri, protozoa, algae, jamur lender, dan fungi bahkan virus, meskipun virus
bukan merupakan jasad hidup apabila ditinjau dari criteria yang menifinisikan
jasad hidup. Oleh karena itu, istilah mikrobia hanya menunjukkan bahwa mereka
pada umumnya berukuran kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang, tanpa bantuan alat pembesar seperti mikroskop. Berdasarkan sistem
klasifikasi jasad hidup yang diusulkan oleh Robert H, Whittaker
(1969) yang paling banyak dianut dewasa ini, mikrobia meliputi tiga
dunia kehidupan yaitu Monera, Protista dan dunia Fungi.
Mengingat pentingnya peranan mikrobia
dalam kehidupan maka mikrobiologi telah berkembang dengan pesat. Peranan
mikrobiologi dalam kehidupan manusia mulai dari masalah pemberantasan penyakit,
pembuatan dan pengawetan bahan pangan, industry fermentasi, pengolahan limbah
sampai dalam rekayasa genetika yang merupakan salah satu sokoguru berkembangnya
bioteknology yang kita kenal dewasa ini. Dalam bab ini akan diuraikan secara
ringkas mengenai pembagian mikrobiologi atas beberapa disiplin ilmu, pendapat
kuno mengenai penyakit dan pembusukkan, penemuan mikrobia, kontorversi generatio spontanea, teori kuman serta
penemuan-penemuan penting yang berkaitan dengan perkembangan mikrobiologi
sebagai ilmu yang sangat berperan dalam menunjang kesejahteraan umat manusia
pada peradaban modern dewasa ini.
Mikroba seperti makhluk hidup lainnya
memerlukan nutrisi pertumbuhan. Pengetahuan akan nutrisi pertumbuhan ini akan
membantu di dalam mengkultivasi, mengisolasi dan mengidentifikasi mikroba.
Mikroba memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda-beda di dalam persyaratan
pertumbuhannya. Ada mikroba yang bisa hidup hanya pada media yang mengandung
sulfur dan ada pula yang tidak mampu hidup dan seterusnya. Karakteristik
persyaratan pertumbuhan mikroba inilah yang menyebabkan bermacam-macamnya media
penunjang pertumbuhan mikroba.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum ini
adalah :
1.
Bagaimana cara
pembuatan medium untuk pertumbuhan mikroorganisme?
2.
Apa saja jenis-jenis
medium untuk pertumbuhan mikroorganisme ?
C.
Tujuan
Tujuan
dilakukannya praktikum ini adalah :
1.
Mempelalajari cara pembuatan
medium untuk pertumbuhan mikroorganisme.
2.
Mengetahui jenis-jenis
medium untuk pertumbuhan mikroorga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Medium adalah suatu bahan yang
terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Salain
untuk menumbuhkan mikroba, medium dapat digunakan pula untuk isolasi,
memperbanyak pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba
(Schegel,1994:45).
Medium dapat diklasifikasikan
berdasarkan beberapa bagian, yaitu medium berdasarkan susunan kimianya, medium
berdasarkan konsistensinya, medium berdasarkan fungsinya, medium diperkaya,
medium selektif, medium difrensiasi, medium penguji, medium untuk perhitungan
jumlah mikroba, dan terakhir yaitu medium khusus (Rismayani,2009:17).
Beberapa
bakteri dapat hidup dengan baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya
mengandung garam anorganik di tambah sumber karbon organik, seperti gula.
Bakteri lain memerlukan suatu media yang sangat kompleks. Jadi untuk membuat
suatu medium yang harus di lakukan adalah menimbang jumlah tepung yang
diperlukan, menambah air dan mensterilkan sebelum di pakai. Zat warna sering di
tambahkan pada medium untuk mencegah pertumbuhan bakteri tertentu yang tidak
mengganggu pertumbuhan bakteri lain. Medium tipe ini disebut medium pilihan
karena medium ini memilih organisme tertentu pada keadaan tertentu pula
(Wheeler,157:1993).
Agar-agar, adalah suatu ekstrak dari ganggang merah laut dan
mempunyai beberapa sifat yang unik yang menyebabkan menjadi amat berguna untuk
media biakan. Amat sedikit mikroba yang dapat mendegradasi agar-agar. Mereka
mencair pada suhu 100oC dan tetap dalam wujud itu mereka dapat di inkubasikan pada temperatur
panas dan tetap masih dalam keadaan padat atau kental. Media yang digunakan
untuk membiakan jamur dan bakteri dapat berwujud cair, padat kisar dari senyawa
kimia yang murni sampai materi yang komplek. Media yang mengandung ekstrak dari
tumbuh-tumbuhan, hewan atau jamur disebut underfined media sebab sifat khusus
dari senyawa-senyawa itu tidak diketahui. Sebaliknya suatu medium yang
tersususn dari senyawa-senyawa yang diketahui disebut defined medium atau chemically
defined medium (Fardias,1992:362).
Berdasarkan
bentuknya media dibedakan atas bentuk padat, cair dan semi padat. Media padat
diperoleh dengan menambahkan agar. Agar tidak diuraikan mikroorganisme dan
membeku di bawah suhu 45 derajat Celsius. Kandungan agar sebagai bahan pemadat
dalam media adalah 1,5 - 2%. Contoh media padat : Nutrient Agar (NA), Plate
Count Agar (PCA), Potato Dextrose Agar (PDA). Media cair, dapat digunakan untuk
berbagai tujuan termasuk menumbuhkan atau membiakkan mikroorganisme, fermentasi
dan uji-uji lainnya, misalnya ; Nutrient Both (kaldu nutrient). Media semi
padat, mempunyai konsistensi di antara media padat dan media cair (Irianto,2006:123-124).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis,
22 Maret 2012, pukul 13.00- 16.00 WITA dan bertempat di Laboratorium
Mikrobiologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Haluoleo,
Kendari.
B. Alat
dan Bahan
1.
Alat
Alat-alat yang
digunakan adalah pada praktikum ini dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel
1 : alat yang digunakan beserta fungsinya
No
|
Nama Alat
|
Fungsi
|
1.
|
Erlenmeyer
|
Tempat menumbuhkan
mikroorganisme
|
2.
|
Gelas Ukur
|
Untuk mengukur secara
teliti
|
3.
|
Pipet Volum
|
Untuk mengambil volume
larutan dalam julah besar
|
4.
|
Tabung Reaksi + rak tabung
|
Untuk tempat menumbuhkan
mikroorganisme dan tempat menyimpan tabung reaksi
|
5.
|
Autoklaf
|
Untuk sterlisasi dan
mematikan mikroba
|
6.
|
Pengaduk
|
Untuk mengaduk
|
7.
|
Timbangan
|
Untuk menimbang bahan
|
8.
|
Cutter
|
Untuk
mengupas kentang
|
2.
Bahan
Tabel
2 : bahan yang digunakan beserta fungsinya
No
|
Nama Bahan
|
Fungsi
|
|
1.
|
Aquadest
|
Sebagai sumber air
|
|
2.
|
Agar-agar
|
Agar media dapat
membentuk padatan
|
|
4.
|
Dekstrosa/ sukrosa
|
Sumber energi organik
|
|
5.
|
Pepton
|
Sumber nitrogen
|
|
6.
|
Kentang
|
Sumber karbohidrat
|
|
7.
|
Kapas dan aluminium foil
|
Untuk menutup erlenmeyer
agar tidak terkontaminasi dengan udara luar.
|
|
8
|
Daging
|
Sumber
|
|
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah :
1.
Penyiapan Medium Kaldu
Nutrisi (Nutrient Broth)
a.
Menyiapkan pepton 2,5
gr, ekstrak daging 250 gr, dan 500 mL aquadest.
b.
Melarutkan semua zat bahan medium satu persatu
dengan aquadest pada erlenmeyer.
c.
Mengaduk sambil
memanaskan hingga semua larut.
d.
Mendinginkan medium dan
menutup dengan kapas dan aluminium foil.
e.
Membungkus erlenmeyer
dengan kertas dan diikat dengan karet.
f.
Menstrerilkan dengan
autoklaf.
a.
Menutup tabung reaksi
dengan kapas dan aluminium foil lalu dibungkus kertas dan diikat dengan karet.
b.
Mensterilkan medium
menggunakan autoklaf.
4. Penyiapan PCA ( Plate Count Agar )
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No
|
Nama Media
|
Komposisi
|
Fungsi
|
1
|
NA (Nutrient
Agar)
|
Komposisi 1 L :
-
Kaldu/ekstrak daging (250 gr)
-
Pepton (5 gr)
-
Agar-agar (15 gr)
|
Melihat pertumbuhan bakteri
|
2
|
NB (Nutrient
Broth)
|
Komposisi 500 mL :
-
Ekstrak daging (250 gr)
-
Pepton (2,5 gr)
|
Melihat pertumbuhan bakteri
|
3
|
PDA (Potato Dextrose Agar)
|
Komposisi 500 mL :
-
Ekstrak kentang (250 gr)
-
Dekstrosa (10 gr)
-
Asam Tartarat (0,5 gr)
-
Agar-agar (7,5 gr)
|
Melihat pertumbuhan jamur/fungi
|
4
|
PCA (Plate Count Agar)
|
Komposisi 1 L :
-
PCA (22,5 gr)
Aquadest
100 mL
|
Melihat pertumbuhan mikroorganisme
|
B. Pembahasan
Media biakan adalah suatu
bahan atau campuran bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba, baik di
luar maupun di dalamnya. Selain untuk menumbuhkan mikroba, media berguna untuk
mempelajari aktivitas mikroba dapat dilihat dari perubahan sel dalam media,
mengetahui pengaruh suatu bahan terhadap pertumbuhan mikroba dan memperoleh zat
tertentu yang dihasilkan oleh jenis mikroba tertentu.
Pada praktikum ini ada beberapa jenis
media yang digunakan, yaitu media bakteri, media jamur, dan media untuk
mikroorganisme. Ketiga jenis media ini termasuk media non sintetik atau media
yang diracik sendiri/ dibuat sendiri oleh praktikan.
Pada praktikum yang dilakukan yaitu medium kaldu nutrisi (Nutrient Broth).
Pada medium ini kaldu nutrisinya diambil dari ekstrak daging. Pada pembuatan NB
ini hanya menggunakan ekstrak daging dan pepton untuk melarutkan. Pepton disini
adalah produk hidrolisis protein hewani / nabati seperti otot, liver, darah,
susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai yang berfungsi sebagai sumber
nitrogen. Medium NB ini merupakan medium cair. Proses pembuatannya pun sangat
sederhana yaitu larutkan semua bahan-bahan yang ada pada aquades kemudian
diaduk sambil dipanaskan hingga semua bahan-bahan tadi bercampur dengan baik.
Setelah semua larut dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer tutup dengan kapas dan
aluminium foil kemudian diikat dengan karet.
Sedangkan pada pembuatan NA komposisi yang digunakan adalah sama dengan
pembuatan NB hanya pada NA disini menggunakan agar sebagai medium padatannya..
Pada kedua medium ini cuma melarutkan pepton dan ekstrak daging sebagai sumber
nutrisinya. Pada NA disini ditambahkan agar kemudian diaduk hinggs warna medium
benar-benar jernih. NA dan NB disini adalah untuk melihat proses pertumbuhan
bakteri.
Selanjutnya untuk melihat pertumbuhan
jamur digunakan PDA (Potato Dextrose Agar), dengan bahan yang digunakan adalah ekstrak kentang,
dekstrosa dan asam tartarat. Media PDA adalah medium umum
untuk pembiakan kapang dan khamir. Selanjutnya untuk mikroorganisme, digunakan
PCA (Plate Count Agar
dengan bahan yang digunakan adalah PCA dan aquades.
Media
biakan yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri terdapat dalam bentuk padat,
semi-padat dan cair. Media padat yang di peroleh dengan menambahkan agar. Agar
di gunakan sebagai bahan pemadat karena tidak diuraikan mikroorganisme, dan
membeku pada suhu di atas 45ÂșC.
Kandungan agar sebagai bahan pemadat dalam media adalah 1,5 - 2%.
DAFTAR PUSTAKA
Wesley.
A, Volk., dan
Wheeler. Margeret,
F., 1993. Mikrobiologi Dasar jilid
1. Erlangga. Jakarta.
Fardias. S., 1992. Mikrobiologi Pangan I . PT. Gramedia .
Jakarta.
Irianto, Drs. Koes. 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme
Jilid 1. Yrama Widya. Bandung.
Rismayani. 2009. ”Pembuatan
Media Tumbuh Mikroba”. Pusat Penelitian Mikroorganisme.
Schegel, H., 1994. Mikrobiologi
Umum. UGM-Press. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar