Rabu, 11 April 2012

PENGAMATAN MIKROBA dyta


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mahluk hidup diciptakan bermacam-macam, baik jenis maupun bentuknya. Dari mahluk hidup yang ukurannya besar seperti halnya dinosaurus hingga mahluk hidup yang sangat kecil seperti bakteri atau bahkan virus. Para ilmuwan pun tak hanya meneliti mahluk hidup berukuran besar dengan struktur tubuh yang kompleks namun juga mahluk hidup yang ukurannya sangat kecil bahkan tak dapat dilihat dengan menggunakan penglihatan mata biasa. Untuk itu para ilmuwan mengkaji suatu ilmu untuk lebih mempelajari mahluk-mahluk mikroskopis ini, mikrobiologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang berbagai jenis mahluk hidup berukuran kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.Untuk mengamati dan mempelajari berbagai jenis mikroorganisme, harus melakukan pengamatan dengan sangat teliti dan dengan menggunakan alat-alat yang tingkat ketelitiannya tinggi, agar proses pengamatan dapat dilakukan dengan baik dan agar jenis-jenis mikroorganisme yang bersifat parasit tidak mudah masuk kedalam jaringan tubuh kita.
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan mikroskop  terus mengalami kemajuan dan penyempurnaan sesuai dengan tujuan atau kebutuhan yang diinginkan. Misalkan saja untuk mikroskop yang digunakan dilaboratorium untuk praktikum yaitu mikroskop electron.
 Mikroskop ditemukan pertama kali oleh Anthony Van Leewenhoek pada tahun 1623-1732 dengan menggunakan lensa sederhana dengan perbesaran 1000-2000 kali.dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan perbaikan dalam tehnik penelitian termasuk juga penyempurnaan alat mikroskop, klasifikasi dalam dunia hewan dan tumbuhan menjadi lebih sulit dan sering kali sudah tidak mungkin, khususnya diantara mikroorganisme banyak hal yang tidak jelas bedanya dan tidak menurut peraturan.
Mikrobiologi mencakup pengetahuan tentang virus (virologi), pengetahuan tentang bakteri (bakteriologi), pengetahuan tentang hewan bersel tunggal (protozoologi), pengetahuan tentang jamur (mikologi), terutama jamur-jamur rendah seperti phicomycetes, dan juga ascomycetes, serta dueteromycetes. Dalam bidang mikrobiologi terdapat laboratorium tersendiri dengan alat-alat tertentu. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur
B. Rumusan Masalah
1.   bagaimana cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar ?
2.   Dapat mengenal beberapa contoh mikroorganisme ?
3.   bagaimana cara  melakukan penyiapan preparasi pengamatan mikroskopik dengan baik dan benar ?
4.   bagaimana cara  cara penanganan dan perawatan mikroskop setelah selesai digunakan ?


C. Tujuan
1.      Dapat menggunakan mikroskop dengan baik dan benar
2.      Dapat mengenal beberapa contoh mikroorganisme
3.      Dapat melakukan penyiapan preparasi pengamatan mikroskopik dengan baik dan benar
4.      Dapat memahami cara penanganan dan perawatan mikroskop setelah selesai digunakan
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
            Sebelum orang mengenal pemakaian mikroskop dengan daya pembesaran yang kuat, dan belum diketahui adanya dunia mikroorganisme, para ahli biologi tidak mengalami kesukaran dalam mengklasifikasikan bermacam-macam bentuk mahluk hidup yang tampak oleh mata biasa, seperti dunia hewan (Animalia) dan dunia tumbuhan (Plantae). Tumbuhan dianggap tidak dapat bergerak dan susunannya sederhana sedangkan hewan dapat bergerak dan susunannya lebih kompleks. Demikian pula setelah memulai digunakannya mikroskop. Orang segera dapat membedakan antara alga yang uniseluler dan mengandung klorofil dan hewan uniseluler yang tidak berwarna  (Irianto,2006:24).
            Menurut  bentuk  dan  struktur  selnya  makhluk  hidup  dibedakan  menjadi  dua  yaitu makhluk  hidup  bersel  banyak  dan makhluk  hidup  bersel  satu, makhluk  ini  tidak dapat  terlihat dengan mata kita,  karena panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah atau daya lihat yang  sangat  terbatas. Oleh  karena  itu  banyak masalah mengenai  benda  atau  organisme  yang akan diamati dan pengamatan  itu hanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat bantu.   Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam penelitian atau pengamatan tentang organisme yang tidak bisa dilihat dengan mata, terutama dalam bidang kedokteran dan biologi adalah mikroskop dalam  (bahasa  latin mikro  diartikan  kecil  sedangkan  scopium  berarti  penglihatan). Mikroskop sering  digunakan  untuk,  meningkat  kemampuan  daya  pisah  atau  lihat  seseorang  sehingga memungkinkan  dapat mengamati  obyek  yang  sangat  halus  dan  tidak  dapat  terlihat  oleh mata terbuka (Dwidjoseputro,1994:1).
            Berdasarkan sumber iluminasi yang dipakai dikenal dua kelompok utama mikrosokop yaitu, mikroskop cahaya dan mikrosokop elektron. Mikroskop cahaya menggunakan gelombang cahaya sebagai sumber iluminasinya, tergolong ke dalamnya adalah mikroskop medan terang (brigfield), medan gelap (dark field), kontras fase (phase contrast) dan pendar fluor (fluorescence). Di pihak lain, mikroskop elektron menggunakan elektron untuk iluminasinya. Ada dua macam mikroskop elektron yaitu tipe transmisi dan tipe payar (scanning) . Perbesaran yang dicapai oleh suatu mikroskop adalah hasil kerja dua sistem lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif yang terdekat dengan spesimen, dan lensa okuler, terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tersebut, pada gilirannya, diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan p ada mikroskop (Hadioetomo,1993:5).
Jamur atau fungi merupakan organisme bersel tunggal atau bersel banyak. Jamur merupakan eukariotik dan tidak berklorofil. Sol jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena sifat-sifatnya yaitu mengandung kitin, eukariotik dan tidak mengandung klorofil, jamur ini dikelompokkan dalam kingdom tersendiri yaitu kingdom fungi. Hal ini disebabkan karena jamur tidak dapat dikelompokkan ke dalam dunia hewan atau tumbuhan. Jamur tidak dapat hidup secara autotrof, melainkan hidup secara heterotrof. Jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit yaitu hidup dari penguraian sampah-sampah (Amien, 1987:84).     
            Bakteri  adalah makhluk  hidup  yang  kecil  sehingga  tidak  bisa  di  lihat  dengan mata telanjang (tanpa bantuan alat pembesar). Begitu juga halnya dengan paramecium dan sebagainya sehingga bantuan alat pembesar ini sangat diperlukan. Alat pembesar ini selain diperlukan untuk melihat  bakteri,  alat  pembesar  juga  sangat  diperlukan  untuk melihat  isi  dari  sel  pada makhluk hidup, bentuk organisme-organisme yang kecil, untuk melihat jaringan yang ada di dalam tubuh organisme, serta banyak lagi hal lainnya (Syamsuri,2000:54).
            Bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif didasarkan pada perbedaan struktur dinging sel. Pada umumnya bakteri gram negatif  lebih tahan terhadap aktivitas antimikroba dibandingkan dengan bakteri gram positif. Perbedaan daya tahan ini disebabkan karena perbedaan komponen penyusun dinding sel (Lay,1999:172).
            Bakteri Gram positif memiliki  dinding  sel  yang  terdiri  dari  40  lapis  rangka  dasar murein, meliputi  30-70 % berat kering dinding sel bakteri. Murein adalah senyawa yang tersusun dari N-asetil glukosamin dan  N-asetil  asam  muramat  yang  terikat  oleh  ikatan  1,4-β-glikosida.  Senyawa  lain  penyusun dinding sel gram positif adalah polisakarida yang  terikat secara kovalen, dan asam  teikoat yang sangat spesifik. Sementara bakteri Gram negatif memiliki 1 lapis rangka dasar murein, dan hanya meliputi + 10% dari berat kering dinding  sel. Murein hanya mengandung diaminopemelat, dan tidak  mengandung  lisin.  Di  luar  rangka  murein  tersebut  terdapat  sejumlah  besar  lipoprotein, lipopolisakarida, dan lipida jenis lain. Senyawa-senyawa ini merupakan 80 % penyusun dinding sel. Asam teikoat tidak terdapat dalam dinding sel ini (Sumarsih,2003:97)
            Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang tidak dapat dijangkau dengan mata telanjang. Benda-benda yang terlihat oleh mikroskop akan nampak lebih besar dari yang sebenarnya, dapat diperbasar berpuluh-puluh kali, prinsip kerja tersebut dilakukan oleh micrometer (Surya,1987:3)
           













BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis, 22 Maret 2012, pukul 13.00-16.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Haluoleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
·         Alat
            Alat – alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat dalam table berikut ini :
Tabel 1 : alat yang digunakan beserta fungsinya
No
Alat
Fungsi
1
Mikroskop cahaya
Untuk mengamati berbagai jenis organisme  yang kasat mata
2
Kaca obyek dan kaca penutup
Untuk  tempat media yang akan diamati
3.
Pipet
Untk mengambil sejumlah larutan
4.
Botol semprot
Untuk menyemprot dan membersihkan alat-alat praktikum yang telah digunakan
5.
Jatum inokalasi
Untuk mengambil media yang akan diamati
6.
Lampu spiritus
Untuk memanaskan objek pengamatan
7.
Pinset
Untuk mengambil bahan-bahan yang tidak dapat langsung diambil dengan tangan

·         Bahan
            bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut :
Tabel 2 : bahan yang digunakan beserta fungsinya
No
Bahan
Fungsi
1
Roti dan tempe yang telah ditumbuhi jamur
Sebagai bahan yang akan diamati
2.
Ragi roti
Sebagai bahan yang akan diamati

C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum pengenalan dan pengamatan mikroorganisme dengan mikroskop :
1.      Meletakkan mikroskop diatas meja (kira-kira 4 jari dari tepi meja)
2.      Mengambil gambar-gambar mikroskop dengan cara memotret mikroskop tersebut
Ø  Pengamatan jamur (Khamir) pada ragi roti dan ragi tape)
1.      Menyediakan bahan yang akan diamati
2.      Mengambil bahan tersebut (ragi roti dan ragi tape) lalu melarutkan dalam air
3.      Mengambil ragi roti yang telah dilarutkan lalu meletakkan dikaca preparat dan menutup dengan kaca penutup
4.      Mengamti penampakan jamur  khamir dimikroskop
Ø  Pengamatan jamur (Kapang pada roti yang berjamur dan tempe
1.       Menyediakan bahan yang akan diamati
2.       Mengambil bahan tersebut tersebut (Roti berjamur dan tempe) dengan menusukkan jarum inokulasi pada roti dan tempe
3.       Mengambil bahan tersebut dan mengambil meletakkan dikaca preparat dan menutup dengan kaca penutup dengan meneteskan safranin
4.       Mengamati dibawa mikroskop dan mengambil gambar



















4.   Pengamatan pada kultur bakteri (Escherichia coli)



 












Ket :
1.      bakteri bentuk batang (Bacillus)



B. Pembahasan
Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang tidak dapat dijangkau dengan mata telanjang. Benda-benda yang terlihat oleh mikroskop akan nampak lebih besar dari yang sebenarnya, dapat diperbasar berpuluh-puluh kali, prinsip kerja tersebut dilakukan oleh micrometer. Pada praktikum ini mikroskop yang digunakan afalah mikroskop cahaya. Mikroskop cahaya yang menggunakan dua sistem lensa dalam rangkaiannya untuk menggambarkan obyek disebut lensa majemuk. Lensa objektif menutup objek dan menghasilkan perbesaran gambar, lensa okuler dekat dengan mata dan memperbesar gambaran. Mikroskop Van leewenhoek merupakan mikroskop sederhana sebab hanya menggunakan satu lensa antara objek dan mata. Mikroskop binokuler mempunyai dua tempat untuk melihat. Ada beberapa mikroskop cahaya yang berbeda yaitu mikroskop medan terang, mikroskop medan gelap, mikroskop fase kontras, mikroskop diferensial interferensi kontras dan mikroskop fluoresen.
Dari hasil pengamatan praktikum ini objek yang diamati adalah jamur roti, jamur tempe dan ragi roti. Pada pengamatan ini kita menggunakan mikroskop untuk melihat atau mengamati mikroorganisme yang terdapat pada ragi roti, jamur roti dan jamur tempe. Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang tidak dapat dijangkau dengan mata telanjang, dan praktikum ini kita menggunakan mikroskop elektron
Pada pengamatan yang ke dua dengan menggunakan roti berjamur, dengan menggunakan perbesran 400x, ditemukan adanya kapang lengkap dengan tangkai spora, kotak spora dan sporanya, yang merupakan bagian terbesar suatu kapang secara potensial mampu untuk tumbuh dan berkembang biak. Inokulasi fragmen yang kecil sekali pada medium sudah cukup untuk memulai individu baru. Hal ini diperoleh dengan menamakan inokulum pada medium segar dengan bantuan jarum transfer, suatu cara yang digunakan pula oleh bakteri, hanya jarum ini lebih kaku dan ujungnya pipih agar dapat memotong miselium. Secara umum kapang dapat berkembang biak dengan cara seksual yang dihasilkan dengan peleburan nukleus maupun aseksual dengan menggunakan spora.
 Pada pengamatan terhadap ragi dengan menggunakan perbesaran 400x, ditemukan sel-sel khamir. Pada umumnya sel-sel khamir lebih besar dari pada kebanyakan bakteri, tetapi sel-sel khamir yang paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar. Sel-sel khamir ini bersifat fakultatif artinya mereka dapat hidup baik dalam keadaan aerobik maupun dalam keadaan anaerobik. Sel-sel khamir dapat hidup dan tumbuh dalam suatu sustrat atau medium yang berisikan konsentrasi gula yang dapat menghambat pertumbuhan kebanyakan bakteri, sel-sel khamir juga dapat bertahan terhadap keadaan yang lebih asam dari pada mikrobe yang lain. Fase khamir timbul bila mana organisme ini hidup sebagai parasit atau patogen dalam jaringan.
Kemudian pada pengamatan permifan ini memakai perbesaran 400x, dengan menggunkan perbesaran ini dapat dilihat adanya sel-sel khamir. Jenis sel-sel khamir yang terdapat pada permifan ini, yakni Sacharomyces cereviceae. Sel-sel khamir memperbanyak diri dengan cara aseksual dengan tunas. Umumnya sel-sel khamir memiliki ukuran berkisar antara 1 hingga 5 µm lebarnya, dan panjangnya dari 5 µm atau lebih. Tetapi sel-sel khamir yang paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar. Sel-sel khamir dapat hidup dan tumbuh dalam suatu sustrat atau medium yang berisikan konsentrasi gula yang dapat menghambat pertumbuhan kebanyakan bakteri, sel-sel khamir juga dapat bertahan terhadap keadaan yang lebih asam dari pada mikrobe yang lain. Morfologi khamir sangat beragam, sedangkan fase khamir timbul bila mana organisme ini hidup sebagai parasit atau patogen dalam jaringan. Sel-sel khamir ini bersifat fakultatif artinya mereka dapat hidup baik dalam keadaan aerobik maupun dalam keadaan anaerobik.













BAB V
PENUTUP
A.  Simpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini adalah:
  1. Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang berukuran mikroskopis.
  2. Contoh-contoh mikroorganismeantara lain:
a.       Kapang terdapat pada roti berjamur.
b.      Sel-sel khamir terdapat pada permifan dan ragi.
  1. Penyiapan preparasi mikroskop dilakukan secara teratur, teliti dan hati-hati sesuai dengan prosedur kerja, dimulai dari menyiapkan bahan hingga membersihkannya kembali setelah digunakan.
  2. Setelah digunakan, mikroskop harus dibersihkan dan ditempatkan pada tempat yang cukup aman dan sejuk.
B. Saran
      Saran saya pada praktikum ini sebaiknya bisa diberi toleransi agar untuk perbaikan laporan dilakukan di kampus.





DAFTAR PUSTAKA
Amien, W. 1987. Mahluk Hidup. Balai Pustaka. Jakarta.
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.

Iskandar,Y., Dewi Rusmiati, Rini Rusma Dewi. 2011. “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Terhadap Bakteri Escherichia coli Dan Bacillus cereus”. Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran
.
Surya, 1987. Dasar-Dasar Fisika. Intan Pariwara Jakarta

Syamsuri., I.  2000.  Biologi 2000.  Erlangga.  Jakarta.

Sumarsih, Sri. 2003. Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar. Faperta UPN “Veteran”. Yogyakarta.

Irianto, koes., 2006. Mikroboilogi  Menguak Dunia  Mikroorganisme. CV. Yrama Widya, Bandung














PERCOBAAN II
“PENGENALAN DAN PENGAMATAN MIKROORGANISME DENGAN MIKROSKOP”
O L E H :

NAMA                               : LIA ARDYTA
NIM                                   : F1F1 10 059
KELOMPOK                   : I ( SATU )
PRODY                             : FARMASI
AS. PEMBIMBING         : JEANE CHRISTY K,  S.Si

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar