A. Tujuan
Adapun tujuan pada percobaan ini, ialah
:
a. untuk mengetahui reaksi bahan obat yang mengandung vitamin C
b. untuk mengetahui reaksi penisilin
c. untuk mengetahui reaksi CTM
B. Landasan Teori
Analisis kualitatif merupakan
suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang
tidak di ketahui. Analisis kualitatif merupakan suatu cara yang paling efektif
untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.Dalam
metode analisis kualitatif,kita menggunakan beberapa pereaksi,di antaranya
pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Analisis kualitatatif dapat digunakan
untuk menganalisis reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung C,H,N,O. (
Miessler,1991 ).
Penelitian untuk unsur karbon
diawali sejak ditemukannya molekul C60 pada tahun 1985, dan kemudian
dilanjutkan dengan pengembangan teknik arc-discharge pada tahun 1990 allotrope
karbon jenis baru dalam kuantitas makroskopik (Mustofa, 2009).
Suatu reaksi terjadi karena satu molekul atau lebih memiliki energi yang cukup (energi aktivasi)
untuk memutuskan Ikatan.Reaksi senyawa
karbon pada umumnya merupakan pemutusan dan pembentukan ikatan kovalen. Ada
beberapa jenis reaksi senyawa karbon, diantaranya yaitu reaksi substitusi, adisi,
dan eliminasi. Sifat kimia fisika suatu senyawa dapat mengalami perubahan
dengan adanya ikatan hidrogen, dan pada kasus tertentu, ikatan hidrogen
mempunyai peran penting terhadap aktivitas biologis obat (Siswandono. 2000).
Vitamin adalah
sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital
dalam metabolisme organisme. Nama ini berasal dari gabungan kata latin vita
yang artinya hidup dan amina (amine) yang mengacu pada suatu
gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin
dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak
memiliki atom N. Vitamin C adalah kristal putih yang larut dalam air. Dalam keadaan
kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah
rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas.
Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C tidak stabil
dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. (Schumm,1992).
C. Alat dan Bahan
- Alat :
Adapun alat yang
digunakan pada percobaan ini adalah :
Ø
Gelas Kimia
Ø
Lumpang
Ø
Alumunium foil
Ø
Timbangan analitik
Ø
Tabung Reaksi
Ø
Pipet tetes
-
Bahan :
Adapun bahan yang digunakan pada
percobaan ini adalah :
Ø
Penisilin
Ø
Vitamin C ( asam askorbat )
Ø
CTM ( chlorofeniramin maleat )
Ø
CuSO4
Ø
NaOH 0,1 N
Ø
H2SO4
D. Prosedur Kerja
v
Reaksi bahan obat yang mengandung vitamin C ( adem sari )
-
Diencerkan dengan aquades
-
Dimasukkan kedalam tabung reaksi
-
Ditambahkan CuSO4 sebanyak 2 ml
-
ditambahkan CuSO4 2 ml
-
dikocok
Larutan
Berwarna
bening
v Reaksi
CTM ( chlorfeniramin maleat )
-
Encerkan dengan aquades
-
Tuang ke dalam tabung reaksi
-
Ditambahkan NaOH 0,1 N sebanyak 2 pipet
-
Ditambahkan CuSO4 1 % sebanyak 1 pipet
Warna Hijau
v Reaksi
Penisilin
-
Encerkan
dengan aquades
-
Tuang
kedalam tabung reaksi
-
Tmbahkan
larutan Iodium sebanyak <8 pipet
-
Kocok
-
Diamkan
E n d a p a n
Kuning
kecoklatan
E.
Hasil Pengamatan
1. Tabel
No
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
CTM + 2 pipet NaOH + 1 pipet
CuSO4
Pembanding : NaOH + CuSO4
|
Warna Hijau
Warna Biru
|
2
|
Adem sari + 2 pipet CuSO4 + 6
pipet H2SO4
|
Warna biru -> menjadi bening
|
3
|
Penisilin + I2 8 pipet
|
Terbentuk endapan kuning
kecoklatan
|
F. Pembahasan
Analisis
kualitatif adalah bidang kimia analitik yang membahas tentang identifikasi
zat-zat, mengenai unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel atau
contoh.
Praktikum ini kita akan mengulas
tentang reaksi suatu obat. Dimana Vitamin C bila kemasannya tidak rapat dan
terlalu lama dibuka maka warnanya menjadi bintik-bintik kecoklatan. Tetapi,
vitamin C murni memiliki warna putih, dan bila teroksidasi warnanya menjadi
kekuningan. Hal ini disebabkan karena Obat yang teroksidasi biasanya mengalami
perubahan warna, karena biasanya oksidator menyebabkan reduktor (lemah
atau kuat)makin banyak memiliki ikatan rangkap terkonjugasi, sehingga warnanya
makin jelas. Sistem kromofornya (ikatan rangkap berselang-seling) jadi lebih
panjang. Ini adalah gambaran dari vitamin C :
Pada vitamin C ini, kita reaksikan
dengan CuSO4 dengan penambahan sebanyak 2 ml menghasilkan warna biru yang
sangat jelas. Menurut teori yang saya dapatkan, ini merupakan reaksi khas
antara asam askorbat jika direaksikan dengan kupri sulfat. Setelah itu dia
berubah warna menjdi bening pada saat kita reaksikan dengan H2SO4, hal ini disebabkan
oleh senyawa berwarna yang dihasilkan oleh reaksi antara asam askorbat dan
kupri sulfat bereaksi dengan asam sulfat membentuk senyawa baru yang tidak
berwarna.
Analisis yang berikutnya adalah sampel CTM (Klorofeniramin Maleat), pereaksi yang
digunakan dalam analisis adalah larutan natrium hidroksida(NaOH) dan larutan
kupri sulfat(CuSO4). Pada awalnya larutan ctm berwarna kuning
setelah ditambahkan oleh pereaksi maka terjadi perubahan warna larutan menjadi
larutan berwarna hijau tua. Perubahan warna larutan menjadi warna hijau tua
merupakan reaksi khas yang terjadi apabila CTM direaksikan dengan larutan CuSO4.
Pada reaksi yang terakhir yaitu
penisilin.dimana pada penisilin ini jika dia bersifat asam maka akan berkurang
aktifitas mikrobanya. . Penisilin lain hilang aktivitasnya bila dipengaruhi
enzim Betalaktamase (Penisilinase) yang memecah cincin betalaktam. Pada
awalnya, penisilin yang kita gunakan ini merupakan serbuk berwarna putih. Perubahan
warna pada penisilin ini apabila kita reaksikan dengan I2 akan terbentuk
endapan kuning kecoklatan. Hal ini sudah sesuai dengan teori.
G. Kesimpulan
Pada
percobaan yang telah kami lakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu bahwa pada semua sampel yaitu asam askorbat,
klorfeniramin dan penisilin yang dilakukan analisis kualitatifnya, ternyata
mengandung unsur karbon, hydrogen, oksigen, dan nitrogen serta yang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. Farmakope
Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan .Jakarta
Missler,G.L dan Tarr,D.A 1991. Inorganic Chemistry,Prentik.Hal inc . London
Siswandono. 2000. Kimia
Medisinal. Surabaya: Airlangga University Press.
Schumm,
Dorothy E.1992. Intisari Biokimia.
Binarupa Aksara.
Vogel`s. 1979. Textbook
of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis . Fifth Edition. New York: Longman Group.
Mustofa, Salim. 2007. ” Pembuatan
Karbon Berstruktur Nano dengan Metode High Energy Milling”. Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir,
Tangerang. Vol. 10 No. 3 Juni 2009 hal: 288-291
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
ANALISIS I
“
REAKSI – REAKSI KHUSUS SENYAWA C, H, O, N
YANG LAIN“
O L E H :
NAMA : LIA ARDYTA
NIM :
F1F1 10 059
KELOMPOK : V (
Lima )
ASISTEN :
LD ABDUL KADIR
PROGRAM STUDI
FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar