Sabtu, 10 Maret 2012

C H O N dyta


A. Tujuan
Adapun tujuan pada percobaan ini, ialah :
a.     untuk mengetahui reaksi bahan obat yang mengandung vitamin C
b.    untuk mengetahui reaksi penisilin
c.     untuk mengetahui reaksi CTM

B. Landasan Teori
Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak di ketahui. Analisis kualitatif merupakan suatu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.Dalam metode analisis kualitatif,kita menggunakan beberapa pereaksi,di antaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Analisis kualitatatif dapat digunakan untuk menganalisis reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung C,H,N,O. ( Miessler,1991 ).
Penelitian untuk unsur karbon diawali sejak ditemukannya molekul C60 pada tahun 1985, dan kemudian dilanjutkan dengan pengembangan teknik arc-discharge pada tahun 1990 allotrope karbon jenis baru dalam kuantitas makroskopik (Mustofa, 2009).
Suatu reaksi  terjadi karena satu molekul atau lebih  memiliki energi yang cukup (energi aktivasi) untuk  memutuskan Ikatan.Reaksi senyawa karbon pada umumnya merupakan pemutusan dan pembentukan ikatan kovalen. Ada beberapa jenis reaksi senyawa karbon, diantaranya yaitu reaksi substitusi, adisi, dan eliminasi. Sifat kimia fisika suatu senyawa dapat mengalami perubahan dengan adanya ikatan hidrogen, dan pada kasus tertentu, ikatan hidrogen mempunyai peran penting terhadap aktivitas biologis obat (Siswandono. 2000).
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Nama ini berasal dari gabungan kata latin vita yang artinya hidup dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N. Vitamin C adalah kristal putih yang larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. (Schumm,1992).

C. Alat dan Bahan
-    Alat :
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
Ø  Gelas Kimia
Ø  Lumpang
Ø  Alumunium foil
Ø  Timbangan analitik
Ø  Tabung Reaksi
Ø  Pipet tetes
-          Bahan :
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah :
Ø Penisilin
Ø Vitamin C ( asam askorbat )
Ø CTM ( chlorofeniramin maleat )
Ø CuSO4
Ø NaOH 0,1 N
Ø H2SO4













D. Prosedur Kerja
v  Reaksi bahan obat yang mengandung vitamin C ( adem sari )
 



-          Diencerkan dengan aquades
-          Dimasukkan kedalam tabung reaksi
-          Ditambahkan CuSO4 sebanyak 2 ml





Rounded Rectangle: Larutan berwarna biru



 



-          ditambahkan CuSO4 2 ml
-          dikocok

                                                        Larutan
                                               Berwarna bening
v  Rounded Rectangle: Sampel 
0,1 gr
Reaksi CTM ( chlorfeniramin maleat )




 
-          Encerkan dengan aquades
-          Tuang ke dalam tabung reaksi
-          Ditambahkan NaOH 0,1 N sebanyak 2 pipet
-          Ditambahkan CuSO4 1 % sebanyak 1 pipet
                                                    Warna Hijau






v  Reaksi Penisilin


 



-          Encerkan dengan aquades
-          Tuang kedalam tabung reaksi
-          Tmbahkan larutan Iodium sebanyak <8 pipet
-          Kocok
-          Diamkan
                                                      E n d a p a n
                                                Kuning kecoklatan

E. Hasil Pengamatan
       1. Tabel
No
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
CTM + 2 pipet NaOH + 1 pipet CuSO4
Pembanding : NaOH + CuSO4
Warna Hijau
Warna Biru
2
Adem sari + 2 pipet CuSO4 + 6 pipet H2SO4
Warna biru -> menjadi bening
3
Penisilin + I2 8 pipet
Terbentuk endapan kuning kecoklatan

F. Pembahasan
              Analisis kualitatif adalah bidang kimia analitik yang membahas tentang identifikasi zat-zat, mengenai unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh.
              Praktikum ini kita akan mengulas tentang reaksi suatu obat. Dimana Vitamin C bila kemasannya tidak rapat dan terlalu lama dibuka maka warnanya menjadi bintik-bintik kecoklatan. Tetapi, vitamin C murni memiliki warna putih, dan bila teroksidasi warnanya menjadi kekuningan. Hal ini disebabkan karena Obat yang teroksidasi biasanya mengalami perubahan warna, karena biasanya oksidator menyebabkan reduktor  (lemah atau kuat)makin banyak memiliki ikatan rangkap terkonjugasi, sehingga warnanya makin jelas. Sistem kromofornya (ikatan rangkap berselang-seling) jadi lebih panjang. Ini adalah gambaran dari vitamin C :
http://www.miniwiki.org/wiki/index.php?wiki=_content.upload.wikimedia.org%2Fwikipedia%2Fcommons%2Fthumb%2F8%2F81%2FAscorbic_acid_structure.png%2F150px-Ascorbic_acid_structure.png           https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrE0Fl8oUiaI44LNycAFncGrRScKCs-ZSBinHnDHMhjW2BEutP1YLixoDJfp1DzuOI-9qtqWSJrsyZOJlQfB3sIVzTLyg9DJrdXU-5wgvwAMO_MEgxL1NfOS3zjMS29iuE9rm6Rcr-KWQ/s320/susunankimiavitaminc-blogkitadot-1.jpg

              Pada vitamin C ini, kita reaksikan dengan CuSO4 dengan penambahan sebanyak 2 ml menghasilkan warna biru yang sangat jelas. Menurut teori yang saya dapatkan, ini merupakan reaksi khas antara asam askorbat jika direaksikan dengan kupri sulfat. Setelah itu dia berubah warna menjdi bening pada saat kita reaksikan dengan H2SO4, hal ini disebabkan oleh senyawa berwarna yang dihasilkan oleh reaksi antara asam askorbat dan kupri sulfat bereaksi dengan asam sulfat membentuk senyawa baru yang tidak berwarna.
              Analisis yang berikutnya adalah sampel CTM (Klorofeniramin Maleat), pereaksi yang digunakan dalam analisis adalah larutan natrium hidroksida(NaOH) dan larutan kupri sulfat(CuSO4). Pada awalnya larutan ctm berwarna kuning setelah ditambahkan oleh pereaksi maka terjadi perubahan warna larutan menjadi larutan berwarna hijau tua. Perubahan warna larutan menjadi warna hijau tua merupakan reaksi khas yang terjadi apabila CTM direaksikan dengan larutan CuSO4.
              Pada reaksi yang terakhir yaitu penisilin.dimana pada penisilin ini jika dia bersifat asam maka akan berkurang aktifitas mikrobanya. . Penisilin lain hilang aktivitasnya bila dipengaruhi enzim Betalaktamase (Penisilinase) yang memecah cincin betalaktam. Pada awalnya, penisilin yang kita gunakan ini merupakan serbuk berwarna putih. Perubahan warna pada penisilin ini apabila kita reaksikan dengan I2 akan terbentuk endapan kuning kecoklatan. Hal ini sudah sesuai dengan teori.

G. Kesimpulan
              Pada percobaan yang telah kami lakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu bahwa pada semua sampel yaitu asam askorbat, klorfeniramin dan penisilin yang dilakukan analisis kualitatifnya, ternyata mengandung unsur karbon, hydrogen, oksigen, dan nitrogen serta yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan .Jakarta
Missler,G.L dan Tarr,D.A 1991. Inorganic Chemistry,Prentik.Hal inc . London
Siswandono. 2000. Kimia Medisinal. Surabaya: Airlangga University Press.
Schumm, Dorothy E.1992. Intisari Biokimia. Binarupa Aksara.
Vogel`s. 1979. Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis .             Fifth Edition. New York: Longman Group.
Mustofa, Salim. 2007. ” Pembuatan Karbon Berstruktur Nano dengan Metode High Energy Milling”. Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir, Tangerang. Vol. 10 No. 3 Juni 2009 hal: 288-291


































LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS I
“ REAKSI – REAKSI KHUSUS SENYAWA C, H, O, N  YANG LAIN



O L E H  :

                             NAMA            : LIA ARDYTA
                NIM                 : F1F1 10 059
                KELOMPOK   : V ( Lima )
                ASISTEN        : LD ABDUL KADIR


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar